12 Pelajaran dari Penulis Pemula

12 Pelajaran dari Penulis Pemula
Oleh: Guest Kolom
      
Saya menulis novel pertama saya enam tahun lalu pada usia empat puluh tiga. Saya bukan berasal dari Jurusan Bahasa Inggris. Saya tidak memiliki Master di bidang seni.Saya tidak mengikuti pelatihan menulis kreatif apapun, kecuali jika Anda menghitung Penghargaan yang saya terima di kelas bahasa Inggris, sebagai senior di SMA. Intinya, saya mulai dari awal.

Jika Anda baru memulai menulis, seperti saya, mulailah dari hati. Saya pun akan bertemu dengan kesulitan yang amat mendera. Dan ketika Anda tidak memiliki basis pengetahuan untuk mengukur posisi Anda dan kemajuan di dunia tulis-menulis, bisa jadi akan muncul sedikit kecemasan. Jadi jika Anda merasa seperti itu, sesungguhnya Anda tidak sendirian. Anda tetap dapat menulis sebuah novel. Novel itu sangat berpeluang untuk diterbitkan. Saya berharap saya dapat membantu Anda melalui beberapa cara menemani perjalanan kreatif Anda.

Tanpa basa-basi lagi, berikut ini merupakan dua belas hal yang saya pelajari, yang mendampingi saya dalam menjalani jejak publikasi.

1. Bersabarlah.

Saya menempatkan hal ini di permulaan, karena itu hal yang paling sulit untuk dipelajari. Waktu penerbitan sangat berbeda dengan waktu normal. Kita bicara mengenai waktu dinosaurus. Waktu geologi. Segalanya terbentang. Maksud saya, semuanya. Debut novel saya memerlukan waktu dua tahun untuk menulis dan menyunting. Pencarian agen dan penandatanganan persetujuan makan waktu satu tahun setelah itu (yang saya rasakan  sebenarnya cukup cepat dalam bisnis ini). Dan ketika saya akhirnya ditawari kontrak, hampir satu setengah tahun kemudian. Jadi dihitung dari saat saya mulai pertama menulis  sampai dengan waktu rilis, menghabiskan waktu empat tahun.

Yang dapat dipetik dari pelajaran ini ialah: bersabarlah. Dunia penerbitan akan menyimpan tumpukan kecemasan Anda dalam jangka waktu yang amat panjang.

2. Jangan terburu-buru mempublikasikan diri. Dengan kata lain, publikasikan dengan alasan tepat.

Banyak penulis terburu-buru mempublikasikan karyanya. Mereka klik "Upload" dan terjadilah. Buku pun terbit.

Saya menulis empat novel sebelum novel HOVER. Ketika saya merampungkan novel pertama, saya kira saya telah menulis sebuah fantasi epik yang luar biasa. Namun, ketika saya membaca lagi manuskrip itu tahun lalu, saya tertawa malu. Apa yang saya pikir sangat brilian ternyata sangat mengerikan.  Namun,  pada saat itu, saya tidak memiliki pengalaman atau pengetahuan untuk mampu menilainya sendiri.

Saat saya memutuskan untuk menerbitkan sendiri buku pertama, sebelumnya benar-benar melelahkan menentukan semua pilihan, yaitu mencari orang lain yang mengkritisi karya saya itu, agar tidak terjadi kesalahan yang mengerikan. Sebuah lompatan yang bermunculan pada setiap bagian penting.

Saya tidak mengatakan bahwa jika Anda sudah menerbitkan karya sendiri, berarti Anda telah menulis sebuah produk yang buruk. Buku Anda bisa saja menjadi luar biasa. Namun, saya mengatakan bahwa jika Anda terburu-buru, jika Anda mempublikasikan sendiri demi tujuan publikasi saja, bisa saja yang Anda hadirkan kepada publik bukan karya terbaik. Sekali pun buku itu memang sungguh-sungguh sudah berada di luar sana.

3. Periksa ego Anda. Lakukan introspeksi.

Seorang agen sastra di sebuah acara Pitch Slam pernah mengatakan kepada saya sangat jelas, "Aku tidak bisa menjual ini." Titik. Orang berikutnya sejalan?

Tentu, sakit mendengarnya. . . tapi itu bukan pertama kalinya saya menerima umpan balik seperti itu. Jadi, setelah meluruskan ego saya yang sakit, saya melakukan introspeksi. Apakah yang saya lakukan itu salah? Ternyata, saya tidak menampilkan naskah dengan benar. Saya tidak bisa mengungkapkannya, atau menulis di atas kertas, dalam hal ini, kaitan yang baik, sesuatu yang membuat agen tertarik untuk mendengar lebih banyak.

Sangat mudah, terutama ketika naskah Anda ditolak, untuk menyalahkan. Janganlah begitu. Sebaliknya, lihatlah sebagai orang yang berdiri di depan cermin. Apakah karya Anda benar-benar bisa mencapai kepuasan? Apakah Anda perlu melakukan revisi? Jika Anda telah melakukan itu dan Anda yakin dengan manuskrip Anda, masihkah Anda sangsi. Sudahkah kata-kata pada halaman pertama sudah memadai untuk menjual ide Anda dengan baik? Kemungkinannya bisa saja belum mampu. Sudahkah Anda bertanya kepada agen yang tepat? Apakah Anda menginvestasikan cukup waktu dengan pertanyaan-pertanyaan  Anda atau Anda justru menyerah setelah satu atau dua bulan? Anda harus mengajukan pertanyaan yang sulit dan Anda harus berusaha menjawabnya untuk diri Anda sendiri.

4. Tetaplah berpikir positif. Reputasi Anda dimulai dari sekarang.

Selama perjalanan penerbitan Anda, Anda mungkin tergoda untuk melawan di forum publik, terutama ketika Anda telah ditolak, ketika Anda frustrasi. Jangan begitu. Ini adalah penerbitan dunia yang besar, tetapi pada saat yang sama, tidak begitu besar. Jika Anda memuntahkan pernyataan tajam di Facebook atau di tempat lain tentang mengapa seluruh jagad penerbitan seolah berkolusi melawan Anda, itu tidak akan membantu. Bahkan, bisa melukai. Sama halnya penulis meneliti agen dan editor, sebaliknya agen dan editor pun meneliti Anda, ketika mereka sedang mempertimbangkan untuk menawarkan kontrak kepada Anda. Jangan biarkan ini menjadi alasan mereka untuk menolak Anda.

5. Aktivitas menulis merupakan cara terbaik untuk belajar menulis.

Hal itu sangatlah jelas, tetapi kita sering cari jalan lain. Kita membaca artikel dan buku-buku serta mengambil kelas dan sebagainya tentang cara menjadi penulis yang baik -dan hal itu baik - tetapi semua ini harus menjadi langkah kedua agar kita benar-benar mampu menulis.

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, saya menulis empat novel sebelum saya menulis novel HOVER. Dan selama itu pula, saya belajar, sedikit demi sedikit. Belajar dengan beraktivitas. Tidak ada jalan pintas. Tidak ada jalan pintas untuk aktivitas menulis.

Saya bekerja penuh waktu. Saya punya anak. Saya memahami itu. Menemukan waktu untuk menulis sangatlah sulit, tetapi bukan tidak mungkin. Seringkali, saya harus melakukan pergeseran prioritas. Dan, selalu, selalu, selalu bawalah notebook atau milikilah akses ke aplikasi seperti Evernote di ponsel Anda agar Anda dapat menulis di mana pun Anda berada. Saya tidak ingat lagi berapa kali saya menemukan adegan, ditulis tangan, di ruang tunggu dokter, tempat parkir, ruang ganti.

6. Dapatkan umpan balik.

Anda harus melakukan hal ini. Idealnya, lebih baik jika kritik bukan dari teman dan keluarga, yang mungkin justru menyimpan kritik konstruktif yang dibutuhkan, karena mereka tidak mau menyakiti perasaan Anda. Sebagai gantinya cobalah dengan kelompok menulis. Atau klub buku Anda. Atau editor profesional. Pendeknya sebaiknya orang lain. Seseorang yang Anda harapkan cermat membaca karya Anda.

7. Ciptakan uang Anda dengan suntingan.

Di tangan seorang editor yang mumpuni, karya Anda akan ditinggikan, satu, dua, tiga, empat tingkat lebih tinggi. Hanya siap-siap saja untuk menghabiskan banyak waktu dalam kegiatan ini.

Dan sementara kita tertuju pada subjek, saya kira saya akan mendapat tambahan banyak. Ingat, semua orang yang mengkritisi Anda, seperti Anda juga sedang mempersiapkan naskah Anda, berada di pihak Anda. Mereka membantu Anda. Kadang-kadang kita merasa tidak seperti itu, dan sering, sulit kita memahami kebenaran. Tapi saya selalu mengatakan, jauh lebih baik untuk mendengar dari seorang editor sekarang, dan dari resensi kemudian!

8. Hati-hati terlalu banyak kisah-latar.

Sebuah kesalahan umum bagi penulis-baru. Ingat bagaimana saya membaca sepintas manuskrip novel pertama saya? Sebenarnya, yang saya lakukan lebih dari sekedar mengintip. Aku membacanya lagi - semua 161.000 kata itu (ya, saya tahu, tapi Anda harus memberi kesempatan saya karena itu fantasi epik). Saya menyadari – betapa ngeri - bahwa saya telah menulis 65.000 kata sebagai kisah latar saja. Yap, novel fantasi epik megah saya baru mulai pada halaman 283. Semula saya tidak mengerti hal itu, saya tahu itu setelah lima tahun dan empat novel saya tulis. Kesabaran. Belajar.

9. Bacalah berbagai genre.

Agen saya mengajarkan agar membaca 2.000 kata dalam genre untuk setiap 2.000 kata yang tertulis. Bagaikan meminta umpan balik, seperti melakukan penyuntingan yang tepat, Anda harus melakukan hal itu. Anda belajar dengan menulis, tetapi Anda juga belajar dengan membaca. Apa "kaidah" untuk genre? Jika Anda seorang penulis roman, Anda sebaiknya tahu kaidah, karena roman agak sedikit berbeda dengan nasihat dalam karya fiksi perempuan.

Dan kemudian, tentu saja, Anda harus mulai menyerap novel ini dengan cara yang berbeda. Bukan sebagai pembaca biasa, tapi dengan ketajaman mata seorang penulis. Bagaimana penulis melakukan hal itu? Mengapa adegan bisa seperti itu? Mengapa adegan lain tidak bekerja seperti itu? Apa itu berkaitan dengan pergantian frase yang menarik perhatian saya? Setiap kali saya membaca buku, seperti pergi ke sekolah. Pelatihan yang sangat berharga dan perlu.

10. Jadilah seorang pembelajar kekerampilan terus-menerus

Baca buku-buku ini: (1) On Writing oleh Stephen, (2) Bird by Bird oleh Anne Lamott’s (3) Plot and Structure and also Revision and Self-Editing for Publication oleh James Scott Bell’s dan (4) Writing the Breakout Novel oleh Donald Maas. Ada lagi beberapa yang lain, tetapi buku-buku itu sudah cukup membantu Anda untuk memulai.

Dan dengarlah sekarang! Anda tidak pernah bekerja berdasarkan pendidikan menulis Anda. Selalu ada sesuatu untuk belajar. Anda selalu dapat meningkatkan tulisan Anda. Menjadi seorang penulis yang menerbitkan karya tidak selalu berarti Anda sudah memiliki jalan “penulis”.

11. Jangan pernah secara permanen menghapus karya Anda.

Simpan semua. Jika Anda sudah membuang ide atau membunuh bab atau apa pun, simpan di suatu tempat. Anda akan terkejut beberapa waktu kemudian Anda kembali ke ide tersebut - mungkin setelah bertahun-tahun menjalani proyek lain - tetapi ide itu masih berada di sana.

Dalam menulis buku kedua saya terikat  kontrak, saya memerlukan 40K kata, ketika saya menyadari saya sedang menulis buku yang “salah”. Jadi. . . Aku harus memulai dari awal. Tapi saya diselamatkan, karena saya memiliki cadangan adegan di sana yang bisa digunakan untuk karya di masa depan. Dan, aku menyimpan 40K kata lebih dari praktik menulis di saku saya, yang tidak pernah saya anggap sebagai hal yang buruk.

12. Didiklah diri sendiri tentang sisi bisnis penerbitan.

Keterampilan adalah satu hal, tapi kepenulisan merupakan bisnis juga. Baca artikel, mengambil tutorial, mendaftar untuk mengikuti webinar (seminar melalui web). Aku bersyukur terhadap Writer’s Digest yang selalu hadir selama ini. Mereka memberitahu tentang semua - informasi bagaimana tulisan dapat diterbitkan, serta melayani Anda tentang keterampilan menulis - sehingga kita memetik keuntungan dari sumber daya yang luar biasa ini.

Begitulah daftar panjang, dan jika Anda telah melangkah sampai sejauh ini, terima kasih untuk semuanya saja yang berada di sana. Saya akan meninggalkan Anda. Saat Anda mempertanyakan kewarasan Anda, ketika Anda tenggelam dalam pertanyaan pribadi yang negatif, harap ingat, Anda tidak sendirian. Penulis yang karyanya diterbitkan selalu diawali dari karya yang tidak dipublikasikan. Dan tidak ada rahasia yang perlu dirahasikan untuk menerbitkan sebuah novel. Ciptakan cerita yang baik. Menulislah dengan baik. Dan masukannya semua itu ke dalam kerja keras, hari demi hari, secara konsisten, sabar.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERLATIH MENULIS CERPEN

Hakikat Cerpen 3 Paragraf

Peradaban dan Ekologi Sungai dalam Puisi