REALISME-MAGIS DALAM CERPEN DWI RATIH RAMADHANY

REALISME-MAGIS DALAM CERPEN DWI RATIH RAMADHANY Tengsoe Tjahjono Setelah Ratna Indraswari Ibrahim siapa perempuan cerpenis yang lahir dan tumbuh di kota Malang? Tidak mudah menjawabnya sebab Malang merupakan kota besar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Malang memiliki banyak perguruan tinggi dan tentu saja berkembang menjadi Indonesia kecil karena hadirnya mahasiswa dari pelbagai wilayah di Indonesia. Karenanya, perempuan cerpenis Malang tak musti harus ber-KTP Malang, namun mereka yang berproses secara intensif di kota Malang ini. Salah satunya ialah Dwi Ratih Ramadhany, mahasiswa Jurusan Sastra Inggris Universitas Negeri Malang (UM), yang tahun ini terpilih sebagai salah seorang sastrawan muda yang diundang dalam ajang Ubud Writers & Readers Festival 2015 . Di hadapan saya terbentang dua cerpen Dwi Ratih Ramadhany yaitu Pemilin Kematian dan Buku Harian Clara Ayu Juliarni Marhaendra Wijaya . Dua cerpen ini menarik karena bukan hanya menampilkan dimensi faktual, namu...